Monday, May 8, 2017

Kenalan Dengan Si ‘Uncal’, Salah Satu Hewan yang Menjadi Simbol Kota Bogor

Mamud-mamud kalau ke Bogor diakhir pekan, pasti sering liat banyak kerumunan orang disekitaran Istana Bogor. Yap, disana ada wisata hemat yang bikin anak kita pasti senang, yaitu wisata memberi makan rusa! Istana Bogor sendiri memang memelihara rusa totol yang katanya didatangkan dari India hingga srilanka pada masa Gubernur Jenderal Inggris ditahun 1814. Rusa-rusa totol itu berkeliaran disekitaran halaman Istana dimana pengunjung boleh memberi makan rusa dibalik pagar.

Image from blog
Sebagai orang Bogor, Aku juga mau mengenalkan si Uncal ke Kimi. Cuma waktunya selalu ga tepat. Paling enak ke sekitaran Istana saat hari minggu pagi, dimana udara masih segar dan kendaraan yang lewat belum begitu padat alias belum polusi-polusi amat. Entah sudah berapa Sabtu malam aku janji dalam hati, besok dihari minggu mau lari ke Sempur sambil ngenalin rusa istana ke Kimi. Tapi gagal maning, gagal maning.. emak-emak yang satu ini malesnya minta ampun kalau harus bangun pagi dihari minggu J

Akhirnya diminggu sore, aku dan suami iseng JJS ke BNR, dimana disana pun ada penangkaran rusa. Memang rusanya ga sebanyak diistana, tapi menurutku masih oke. Cukup dengan 5K mamud sudah bisa berwisata hemat disini. 5K itu untuk membeli wortel atau kangkung yang dijual abang-abang disekitaran penangkaran. Pengunjung boleh memberi makan rusa dibalik pagar. Kimi happy banget kenalan dengan si Uncal. Setelah habis kasih makan wortel, kimi minta beli kangkung lagi dan lagi. 

Kimiku berani kasih makan sendiri
Saat kali pertama ke penangkaran ini, umur Kimi sekitar 14 Bulan. Sedang dalam fase belajar ngomong. ‘Uca’ adalah binatang pertama yang Kimi hapal nama, bentuk dan rupanya tanpa mama perlu jelaskan berkali-kali. Dari moment pengenalan dipenangkaran ini juga, aku dan suami sepakat fase belajar ngomong ini bisa lebih cepat lewat pengenalan binatang-binatang, asli Kimi cepat nangkep banget. Padahal kadang kalau dirumah diminta bilang cicak susaah bgt, maunya cuma ‘ckck’ sambil tangannya nunjuk keatas 
Share:

Pah, Pengen ke Pantaiii.. Yaudah Ancol aja yuk – Kemudian Hening

Sekitar November lalu (Umur Kimi 20 Bulan) duduk dikantor udah nggak tenang. Gutak gitek, gutak gitek. Konsentrasi kerja terpecah. Rasanya beraat banget. Ternyata jawabannya simple: butuh liburan. Tapi kemana. Bararingung. Teu baroga duit. Emak-emak ini paling suka pantai. Tapi pantai apa yang deket sama domisili. Sekelebat yang terbayang dipikiran : Ujung Genteng, Sawarna, aah.. indahnya.. biru pantainya.. karangnya yang mempesona.. deburan ombak yang memecah telinga.. sejuuk.. asooy..

Tapi khayalan runtuh waktu suami keberatan karena perjalanannya ga begitu bagus buat si kecil. Jadilah kita ke Ancol. Heuh liat apa coba disana. Tapi namanya emak-emak kan ga mau rugi ya, gpplah daripada nggak sama sekali. Akhirnya weekend kita kesana.

Image from Ancol
Dulu kalau ke Ancol pasti ke Dufan. Udah ga kehitung naik kora-kora berapa kali –bangga—udah tamatlah sama yang namanya Dufan. Jadi karena posisinya aku udah punya anak, dipilihlah ke Seaworld Ancol. Ngapain? Ya liat ikan, liat apalagi coba. Biar Kimi kenal mamalia selain ikan mujaer 

Tiket aku beli lebih awal via Groupon lebih hemat dan ga rempong. Bisa save money sekitar 30K/tiket. Cuma tinggal print trus tukar diloket tiket Seaworld saat kedatangan. Praktis menurutku.

Sebelum masuk Seaworld, Kita terlebih dahulu masuk Kawasan Ancol. Masuk kawasan Ancol ini tiketnya beda lagi. Individu 25K, Mobil 25K, Motor 15K. Jadi kalau mamud-mamud diluar sana datang pakai mobil bareng suami dan sikecil, total bayar 100K. 

Jujur belum pernah ke Seaworld. Bayangan aku sih tempatnya bakal asyik buat kimi. Kebayang Kimi bakal antusias tunjuk sana sini liat Ikan-ikan gede bersliweran. Mungkin kita juga yang lagi ga beruntung kali ya, datang saat musim liburan bikin tempat itu jadi penuuhh banget. Mau foto aja susah, orang berseliweran tiada henti. Gagal lagi gagal lagi. Ternyata Seaworld ga semegah yang ada dipikiran aku—Iya da aku mah ga gaul, umur segitu baru ke Seaworld—ternyata tempatnya kecil, untuk ukuran pengunjung sebanyak itu. Jadinya ga nyaman. Padahal dari artikel yang aku baca, Seaworld Ancol adalah aquarium terbesar di Asia Tenggara! Nah loh, kebayang nggak dinegara lain segede apa—mikir—

Dijam-jam tertentu Seaworld Ancol mengadakan acara seperti Feeding Shown, Touch Pool dll. Jadi pengunjung bisa kasih makan binatang-binatang gitu. Asik ya. Tapi lagi-lagi karena pengunjungnya yang melimpah ruah, boro-boro kebagian ngasih makan, ngeliat kerumunannya aja udah ogah. Kimi cuma sempat elus-elus kura-kura di touch pool.

Koleksi ikan di Seaworld yang bisa kita lihat lumayan beragam dan aneh-aneh. Seaworld dibagi menjadi beberapa ruang aquarium. Dari semua ruang itu, menurutku cuma dibagian Antasena yang berkesan. Antasena itu semacam lorong bawah air. Jadi kita bisa liat ikan-ikan berenang diatas kita. Kita juga ga perlu jalan dilorong itu. Cukup berdiri memandang takjub ikan-ikan, kemudian lantai akan bergerak otomatis membawa kita sampai keujung. Sayang panjang lorong bawah airnya katanya hanya 80 meter. Kurang puas? Silahkan bolak-balik dilorong Antasena sesuka hati. Tapi jangan lupa antri. Heuh..
Beberapa koleksi Seaworld Ancol

Nggak banyak yang bisa dieksplore di Seaworld. Dengan banyaknya pengunjung, kimi pun mulai rewel. Akhirnya cus lah dari Seaworld.

Lanjut ke taman EcoPark, masih dikawasan Ancol. Disini kita ga dipungut tiket. Bebas menikmati taman-taman hijau sambil istirahat. Di Eco Park juga menyediakan penyewaan sepeda. Kalau ga salah 60K/Jam. Dikawasan ini bener-bener nyaman menurutku. Suasananya hijau, tenang, nyaman dan damai. Walaupun kaki pegel, bersepeda disini asli bikin refresh pikiran. Pernah keliling Kebun Raya Bogor? Ya kira-kira seperti itulah suasannya.
Bersepeda ria ditaman Eco Park
Permainan ditaman fitnes

EcoPark juga punya taman fitnes. Jadi semacam taman yang isinya permainan yang menyehatkan. Tapi aku sih ora kuat gerak-gerakin mainan yang terbuat dari besi-besi itu. Hahaa.. udah nggak ada tenaga. Ecopark juga punya danau kecil dimana ada angsa-angsa terlihat santai berenang. Kimi disini cukup ceria. Dia udah mulai happy lagi dengan lari kesana kemari.  Oke, ga nyesel milih santai di EcoPark.

Lanjut dari Eco Park kita masuk kawasan beach pool Ancol, hanya demi mengobati kerinduanku akan deburan ombak pantai. Sama kek Seaworld, kawasan ini juga penuh pengunjung. Pantainya? Butek! Ini pertama kalinya kimi liat laut, liat air sebegitu luasnya. Karena selama ini Kimi cuma tau air keran. Kimi antusias banget. Ditanya, Kimi seneng ga? Dia jawab ‘Seneng!’ aiiiiih bolehlah ya, karena anak senang ibu juga senang. Disini Kimi main pasir dan nyebur-nyebur cantik dipinggir pantai yang sayangnya butek itu. Selesai nyebur jangan lupa bilas dengan bersih, kalau perlu pakai sabun berkali-kali.
Kecipak-kecipuk di Beach Pool Ancol

Overall, bolehlah Ancol jadi pilihan wisata bareng sikecil. Catatan pentingnya adalah, jangan pilih saat weekend apalagi saat libur anak sekolah, pilih weekday kalau bisa, supaya sikecil bisa menikmati liburannya. Minusnya, saat weekday tidak bisa liat show.
Share:

Liat Mpus gede di Taman Safari Indonesia

Kimi kecil suka banget binatang. Kalau liat cicak dia bisa tunjuk-tunjuk sambil bersuara ck ck ck.. maksudnya manggil cicak. Aku dan suami ...

Blog Archive

Powered by Blogger.